Yang Terjadi Sebelum #donaldtrump Diserang
Rangkaian kampanye Donald Trump sebagai calon presiden Amerika Serikat untuk menggantikan Joe Biden dinodai oleh penembakan oleh seseorang. Trump dilaporkan terluka di bagian telinga sementara salah seorang pendukungnya tewas.
Trump sendiri selamat meskipun proyektil peluru sempat menyambar telinganya mengakibatkan darah mengucur ke wajah dan dada. Peristiwa ini terjadi di Meridian negara bagian Pennsylvania pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 sekitar pukul 18.02 waktu setempat.
Mengabaikan peringatan saksi mata
Mengutip dari ABC Australia, beberapa orang saksi telah memperingatkan otoritas setempat mengenai seseorang yang berada di atas sebuah atap bangunan 3-4 menit sebelum kejadian penembakan.
Laporan BBC menyebutkan seorang pria menyaksikan seseorang dengan senapan laras panjang telah bersiap diatas atap sebuah gedung dalam jarak 200 meter dari podium Donald Trump.
Tapi ternyata hal itu tidak diindahkan buktinya Trump tetap berada di atas podium melakukan orasi.
Sekitar 12 menit kemudian tepatnya pukul 18.15 terdengar setidaknya belasan kali suara senapan ke arah Donald Trump.
“Aku mendengar desingan peluru dekat sekali, sesaat kemudian aku baru menyadari salah satunya telah menyambar telingaku karena mengeluarkan darah”, ucap Trump.
Para agen Secret Service yang tak menyangka Trump diserang langsung membentuk kerumunan untuk melindunginya meski dari tayangan video mereka tampak ‘kebobolan’.
Penyerang merupakan anggota Republikan
Penyerang belakangan teridentifikasi oleh FBI bernama Thomas Matthew Crooks (20) sebagai ‘subjek yang terlibat’ dalam penembakan tersebut. Otoritas berwenang telah mengkonfirmasi penembakan terebut sebagai upaya pembunuhan terhadap Trump.
Associated Press juga menginformasikan bahwa Crooks dalam catatan para penyumbang kampanye merupakan seorang anggota Partai Republikan yang pernah mendonasikan sebesar USD15 pada bulan January untuk kegiatan komite aksi politik tepat disaat Joe Bidan dilantik sebagai presiden pada tahun 2021 lalu.
Namun jaksa setempat mengatakan penembak tersebut telah tewas ditempat sebagai respon dari pihak keamanan. Trump sendiri yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit telah kembali ke rumahnya di New Jersey setelah menjalani perawatan.
Respon Joe Biden atas peristiwa penembakan Trump
Joe Biden yang telah diinformasikan mengenai peristiwa tersebut kemudian memberikan pernyataan resmi dengan mengajak semua orang untuk mengutuk peristiwa tersebut.
“Tidak ada tempat di manapun di negara ini yang mentoleransi kejadian semacam ini!,” tegas Biden.
Lelaki sepuh yang masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ini juga mengungkapkan rasa lega karena Trump saat ini telah berada dalam kondisi baik.
Tanggapan dunia terkait kejadian penyerangan Trump
Mengutip dari Al Jazeera, juru bicara menteri luar negeri Russia Maria Zakharova menyalahkan pemerintah Amerika Serikat yang selama ini lebih memilih untuk mendanai Ukraina dalam perang melawan Russia ketimbang menggunakan anggaran yang ada untuk peningkatan system keamanan dalam negeri.
Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron menganggap kejadian ini sebagai ‘Tragedi Demokrasi’. Mengutip dari laman X Macron mengatakan, “Pikiran saya tertuju pada Presiden Donald Trump, korban upaya pembunuhan. Saya mengirimkan kepadanya harapan saya untuk kesembuhan yang cepat. Seorang penonton tewas, beberapa luka-luka. Ini adalah tragedi bagi demokrasi kita. Prancis juga merasakan keterkejutan dan kemarahan yang sama dengan rakyat Amerika.”
Efek elektabilitas bagi Donald Trump
Meskipun otoritas terkait telah mengkonfirmasi bahwa penyerangan terhadap Trump murni merupakan upaya pembunuhan terhadap dirinya, namun tak dapat dipungkiri kejadian ini justru berpotensi meningkatkan elektabilitas Donald Trump, terlebih penyerangnya merupakan anggota partai lawan yaitu anggota partai Republikan.
Berkaca dari kejadian percobaan pembunuhan terhadap Ronald Reagan pada tahun 1981 silam yang kemudian berpengaruh terhadap peningkatan suara pemilih sebesar 22 point.
Delinews24.net adalah media berita online tercepat dan terpercaya yang berada di jaringan PT. Deli Cyber Corp yang bermarkas di Tanjung Morawa – Deli Serdang – Sumatera Utara.